Senin, 13 Juni 2011

Toilet Jongkok

Yap! Setelah sekian lama tidak muncul akhirnya saya nongol kembali. Banyak alasan kenapa saya tidak muncul-muncul. Salah satunya ialah saya harus menghadapi berbagai ujian yang sering membuat saya mual. ya, mual. Pernah pada suatu ujian saya mual dan ingin muntah, namun ketika muntah saya sudah tertampung di mulut saya menelannya kembali karena tidak ingin LJK saya rusak.

Dan ada beberapa pertanyaan mengapa sekarang alamat blog ini menjadi Toilet Jongkok. adalah karena ketertarikan saya pada filosofi "Toilet Jongkok".

"Toilet Jongkok tak lebih dari sebuah penutup lubang tempat kita membuang sisa metabolisme berupa feses yang didesain sedemikian rupa sehingga sang pengguna akan merasa nyaman. Nah, berikut adalah kelebihan sang toilet jongkok, walaupun banyak yang meremehkan doi namun doi dengan setianya menganga menerima feses. beliau tidak pernah protes walaupun seteleh kegiatan "pembuangan" ia tidak diperlakukan dengan layak seperti membersihkannya. Doi selalu tegar demi kenyaman seluruh umat yang menggunakan jasa doi walaupun kadang doi tidak mampu lagi untuk menampung doi tetap tabah meski itu adalah ulah yang didasarkan ego para umat yang tidak bertanggung jawab"


Itulah alasan kenapa saya memilih toilet jongkok. Kenapa tidak Toilet Duduk?

Helloooo, Itu toilet kesannya seperti mencium bokong orang. Saya tidak mau disamakan seperti sesuatu yang suka mencium bokong orang

SELESAI.