Well, Kali ini aku akan berbacot ria tentang perjalananku selama 2 minggu di bandung. Kunjungan yang cukup singkat dan naas tersebut mampu membuatku kangen pada rumah. Padahal saat kabur dari rumah aku tidak pernah sekalipun kangen rumah -,-.
Semua diawali sesampainya aku di Bandara. Ya, Bandara, Tempat yang sebenarnya cukup aku benci. Karena Bandara adalah tempat dimana seseorang ditinggalkan dan meninggalkan . Banyak yang beranggapan bahwa meninggalkan itu mudah (dulu aku juga seperti itu, ditinggal pergi sampe2 nangis Bombay di bandara terus diliatin penjaga toko dengan tatapan iri, karena aku tau dia juga ingin ikut menangis). Tapi ternyata sekarang aku sadar bahwa meninggalkan itu tidak semudah yang terlihat.
Oke, singkat cerita pesawat pun take off. Tidak ada hal yang menarik untuk dibicarakan kecuali saat aku menahan pipis. Sayangnya ini pesawat, jadi aku tidak bias seenaknya membuka jendela kabin dan pipis melaluinya. Kalau saja aku melakukannya pasti pipis masuk kembali ke pesawat karena ditiup angin sehingga masuk kembali dan menyembur ke penumpang lain dan untuk aku, pasti aku disunat oleh pramugari X(
Karena tidak berhasil membuka jendela kabin akhirnya aku putuskan untuk ke pipis di jamaban pesawat. Cukup kecil dan minimalis sekali jambannya. Tanpa banyak cas cis cus langsung aku semburkan pipis ke dalam jamban, sangat nikmat rasanya!
Namun kenikmatan tidakberlangsung lama. Saat aku memperoleh kenikmatan di jamban, pesawat mengalami turbulensi. Pesawat tergoncang-goncang dengan aku masih di dalam toilet. Aku panik, Pipis ku menyembur kemana-mana BAHAHAHAHAHAHA
Usai tragedy pipis nyembur kemana-mana akhirnya aku tiba di Jakarta dan langsung melanjutkan perjalanan ke Bandung, kota kembang, Kembangnya kembang desa cihuuuuy
Dalam kunjungan ke Bandung kali ini, aku ditemani oleh makhluk autis naas bernama Negev Ruben Panjaitan. Si Negev ini mempunyai catatan rekor ditolak lawan jenis lebih banyak daripada diterima (atau tidak pernah diterima?) Aku dan Negev juga mempunyai sejarah tersendiri.
Kita Flashback ke 2 tahun lalu ketika kami sedang mengikuti Festival Band. “Woy, lagu yang tadi belum bersih nih” protes si Drummer. “Udah bantai aja” Kata si Negev. “Kita ganti lagu Muse aje, Pada bias kan?” Aku memberi usul. Semua setuju kecuali Negev, Ia tidak hafal liriknya. Akhirnya setelah kesepakatan tercapai kami bersiap menaiki panggung, namun si Negev tidak keliatan. Kami mencari-cari dan akhirnya kami menemukannya sedang jongkok menghafal lirik sambil NANGIS. IYA NANGIS!
Sebenarnya Negev ini anaknya patuh sama mama(atau takut?) tapi sayangnya dunia percintaan tidak pernah mendukungnya, puncaknya terjadi di Bandung.
Semua bermula ketika kami janji ketemuan seusai mengikuti SNMPTN. Kebetulan kami berada pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari Mall tempat janjian. Sebenarnya aku juga tidak ingin berlama-lama di tempat ujian karena pengawasnya Gelis sehingga membuat aku tidak konsen (aku pria berkomitmen sekarang) Akhirnya setelah selesai, aku berjalan (iya JALAN, itung itung diet) ke lokasi janjian. Lokasi ujianku di SD MERDEKA depan hotel Panghegar, Jadi tinggal jalan luruuuuuuus hingga sampai ke BIP
Sesampainya disana aku menemukan tubuh si Negev di bawah jembatan penyebrangan bersampingan dengan gelandangan. Aku tidak menemukan perbedaan diantara keduanya. Eniwei setelah bertemu Negev, kami bertemu Ivan. Ivan ini mantan orang keren, tapi sekarang dia tambun. Tapi tambun-tambun begitu ia telah diterima di ITB. Membuat aku dan Negev saling berpelukan karena iri T.T . Dari si Ivan inilah kami tahu bahwa perempuan yang ditaksir Negev sedang berada dalam Mall yang sama. Lalu dengan autisnya si Negev menghayalkan kalo saat berjumpa dengan doi ternyata doi sedang berduaan dengan Pria Idaman Lain
Akhirnya setelah semua lengkap, kami putuskan untuk menonton Source Code. Setelah film selesai kami putuskan untuk keliling Mall. Dasar emang jelek nasibnya Negev, ternyata perkataannya menjadi kenyataan. Perempuan yang ditaksir si Negev sedang bersama lelaki lain di sebuah kafe. Malang nian nasibmu gep. Melihat hal tersebut mata Negev sudah berkaca-kaca. Dan aku pun berkata, “Jangan nangis dengan posisi jongkok seperti 2 tahun lalu ya gep”
Senin, 11 Juli 2011
Langganan:
Komentar (Atom)