13 Juli 2009, hari yang pada saat itu adalah hari pertama menjadi senior. Namun pada hari itu juga dimulailah perubahan sudut pandangku dalam cara melihat perempuan
Bagi para perempuan, kebanyakan cowok hanya melihat fisik kalian dan saat mereka bilang, I love you / aku sayang kamu itu ngomongnya sama fisik kalian, bukan ke kaliannya. Buktinya mana ada cowok yang mau berkata I love you/aku sayang kamu pada nenek-nenek kecuali ada maunya. Kenapa aku tahu? Karena dulu aku begitu
Oke lanjut,
Pada saat itulah aku menemukan sosok kecil yang berperan dalam merubah sudut pandangku dan cara memandang perempuan. Yang merubah gombalanku menjadi suatu kata yang enggan aku ucapkan kecuali pada orang yang tepat.
IN, ya itulah inisial sosok tersebut. Sudah 2 tahun penuh cobaan kami lalui dan masih ada bertahun-tahun cobaan yang bakal kami lalui.
Dulu, caraku memandang IN hanyalah sebatas fisik belaka, sama seperti cowok umumnya. Ditambah juga aku sering ngegombal :-P. Namun, dengan kasarnya Beliau merespon itu semua sehingga ‘kekasaranku’ dalam berperilaku pada perempuan lama kelamaan mulai terpoles. Cara berpikir, itulah respon yang ia berikan padaku, yang awalnya aku anggap kasar namun pada akhirnya respon tersebut yang membuatnya terlihat cantik. Dalam setengah tahun, gombalanku berubah menjadi perbuatan tanpa perkataan yang tidak berarti lo
Perkataanku juga mulai mahal, dan tidak untuk ditujukan pada sembarang orang dan aku mulai dianggap abnormal. Padahal para lelaki 1500 tahun yang lalu pun, mungkin lebih abnormal dari aku. Dan para lelaki yang lebih abnormal itulah suami yang seita. Zaman sudah berubah, oke itu benar. Namun apakah tanggung jawab kita sebagai lelaki berubah? Kita belum menikah, oke itu juga benar. Namun bukankah sebaiknya kita memupuk suatu sifat yang menguntungkan dari sekarang, karena apabila kita terjerumus sifat yang salah sampai tua pun sifat itu bersama kita
Maaf bukannya sok, tapi jujur aku menikmati ke-abnormalan ini :D. Dan juga pemilik nama dalam inisial tersebut (IN) bersedia menjadi tentor dalam proses perubahan pola pandangku :D
Kamis, 18 Agustus 2011
Hell-O-Bandung (Part 2)
Oke, ini adalah bagian kedua dari perjalanan selama 2 mingguku di Bandung. Hari itu tanggal 1 Juni 2011, tepat hari kedua dan terakhir SNMPTN.
Seperti hari sebelumnya setelah pasrah aku lebih memilih ngupil dan garuk garuk paha daripada pusing mikirin soal (gitu-gitu jebol ITS lo). Sambil menunggu bel lonceng tanda pulang berbunyi, pikiranku melayang ke kampong halaman, ke sosok seseorang yang ditinggalkan. Sosok yang meninggalkan inisial yang begitu dalam pada ingatanku, IN. Sosok yang membuatku kaget saat mendengar lonceng tanda pulang karena pikiranku melayang-layang
Pada hari tersebut aku mempunyai sebuah janji untuk bertemu dengan para makhluk kaburan dari Batam. Satu persatu aku temukan, ada yang di bawah Jembatan (Negev Ruben), ada yang lagi basah-basahan (Fauzan Meidireza), ada yang lagi kelaparan (Aprivan Gumara), ada yang lagi tidur (Amanda Diani), dan ada yang lagi putus cinta (Negev Ruben (lagi)). Ya, aku menemukan mereka dengan berbagai macam pose unik mereka masing-masing.
Walaupun bertemu mereka dapat menghilangkan stress karena terlalu sibuk ngupil dan garuk paha saat SNMPTN, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan keinginanku untuk pulang.
Well, akhirnya aku bertemu dengan Fadli Nuryanto dan Fitrah Ramadhanil. Mereka sedang berbonceng mesra di simpang dago. Namun pada akhirnya aku menggantikan posisi Fitrah. Akhirnya kami berboncengan mesra ngeeeeeeng
Saat dalam perjalanan pulang melalui daerah dipati ukur, kami melintasi UNIKOM yang memiliki mahasiswi yang membuat Fadli sering melihat kanan kiri. Semprul, nyawaku dipertaruhkan demi kepuasannya. Tapi apa boleh buat, ditegur pun akan selalu ada alas an ‘kan laki-laki normal wajar gitu lan’. Dengan kata lain aku ini abnormal
Biarkanlah orang berkata aku ini abnormal, tapi laki-laki abnormal ini memiliki sebuah kisah dengan seorang perempuan yang menjadikan ke-abnormalan ini adalah hal yang paling logis namun telah ditinggalkan kaum lelaki. Ya, perempuan tersebut adalah sosok yang melayang dalam pikiranku saat detik-detik SNMPTN tadi. Banyak yang bertanya siapakah sosok tersebut
Sosok Beliau di mata orang yang bertanya dianggap biasa, namun bagiku sosok Beliau adalah luarbiasa. Keluarbiasaan Beliau bukan terlihat dari fisik, namun pemikiran Beliaulah yang mampu membuatku tertunduk dan tercengan pada awalnya. Namun seiring berjalannya waktu, pemikiran tersebutlah yang membuatku selalu memikirkan sosok Beliau. Sebuah pemikiran yang menurutku hanya ada pada 1 dari 20 orang perempuan atau bahkan lebih. Dan pada hari itu, aku merindukan sosok tersebut
Maaf cucol, tapi pada akhirnya aku sampai juga dengan selamat tanpa kekurangan sedikitpun. Dan saat itu jugalah, aku ingin mengkonfirmasikan kepulanganku
Seperti hari sebelumnya setelah pasrah aku lebih memilih ngupil dan garuk garuk paha daripada pusing mikirin soal (gitu-gitu jebol ITS lo). Sambil menunggu bel lonceng tanda pulang berbunyi, pikiranku melayang ke kampong halaman, ke sosok seseorang yang ditinggalkan. Sosok yang meninggalkan inisial yang begitu dalam pada ingatanku, IN. Sosok yang membuatku kaget saat mendengar lonceng tanda pulang karena pikiranku melayang-layang
Pada hari tersebut aku mempunyai sebuah janji untuk bertemu dengan para makhluk kaburan dari Batam. Satu persatu aku temukan, ada yang di bawah Jembatan (Negev Ruben), ada yang lagi basah-basahan (Fauzan Meidireza), ada yang lagi kelaparan (Aprivan Gumara), ada yang lagi tidur (Amanda Diani), dan ada yang lagi putus cinta (Negev Ruben (lagi)). Ya, aku menemukan mereka dengan berbagai macam pose unik mereka masing-masing.
Walaupun bertemu mereka dapat menghilangkan stress karena terlalu sibuk ngupil dan garuk paha saat SNMPTN, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan keinginanku untuk pulang.
Well, akhirnya aku bertemu dengan Fadli Nuryanto dan Fitrah Ramadhanil. Mereka sedang berbonceng mesra di simpang dago. Namun pada akhirnya aku menggantikan posisi Fitrah. Akhirnya kami berboncengan mesra ngeeeeeeng
Saat dalam perjalanan pulang melalui daerah dipati ukur, kami melintasi UNIKOM yang memiliki mahasiswi yang membuat Fadli sering melihat kanan kiri. Semprul, nyawaku dipertaruhkan demi kepuasannya. Tapi apa boleh buat, ditegur pun akan selalu ada alas an ‘kan laki-laki normal wajar gitu lan’. Dengan kata lain aku ini abnormal
Biarkanlah orang berkata aku ini abnormal, tapi laki-laki abnormal ini memiliki sebuah kisah dengan seorang perempuan yang menjadikan ke-abnormalan ini adalah hal yang paling logis namun telah ditinggalkan kaum lelaki. Ya, perempuan tersebut adalah sosok yang melayang dalam pikiranku saat detik-detik SNMPTN tadi. Banyak yang bertanya siapakah sosok tersebut
Sosok Beliau di mata orang yang bertanya dianggap biasa, namun bagiku sosok Beliau adalah luarbiasa. Keluarbiasaan Beliau bukan terlihat dari fisik, namun pemikiran Beliaulah yang mampu membuatku tertunduk dan tercengan pada awalnya. Namun seiring berjalannya waktu, pemikiran tersebutlah yang membuatku selalu memikirkan sosok Beliau. Sebuah pemikiran yang menurutku hanya ada pada 1 dari 20 orang perempuan atau bahkan lebih. Dan pada hari itu, aku merindukan sosok tersebut
Maaf cucol, tapi pada akhirnya aku sampai juga dengan selamat tanpa kekurangan sedikitpun. Dan saat itu jugalah, aku ingin mengkonfirmasikan kepulanganku
Senin, 11 Juli 2011
Hell-O-Bandung (Part 1)
Well, Kali ini aku akan berbacot ria tentang perjalananku selama 2 minggu di bandung. Kunjungan yang cukup singkat dan naas tersebut mampu membuatku kangen pada rumah. Padahal saat kabur dari rumah aku tidak pernah sekalipun kangen rumah -,-.
Semua diawali sesampainya aku di Bandara. Ya, Bandara, Tempat yang sebenarnya cukup aku benci. Karena Bandara adalah tempat dimana seseorang ditinggalkan dan meninggalkan . Banyak yang beranggapan bahwa meninggalkan itu mudah (dulu aku juga seperti itu, ditinggal pergi sampe2 nangis Bombay di bandara terus diliatin penjaga toko dengan tatapan iri, karena aku tau dia juga ingin ikut menangis). Tapi ternyata sekarang aku sadar bahwa meninggalkan itu tidak semudah yang terlihat.
Oke, singkat cerita pesawat pun take off. Tidak ada hal yang menarik untuk dibicarakan kecuali saat aku menahan pipis. Sayangnya ini pesawat, jadi aku tidak bias seenaknya membuka jendela kabin dan pipis melaluinya. Kalau saja aku melakukannya pasti pipis masuk kembali ke pesawat karena ditiup angin sehingga masuk kembali dan menyembur ke penumpang lain dan untuk aku, pasti aku disunat oleh pramugari X(
Karena tidak berhasil membuka jendela kabin akhirnya aku putuskan untuk ke pipis di jamaban pesawat. Cukup kecil dan minimalis sekali jambannya. Tanpa banyak cas cis cus langsung aku semburkan pipis ke dalam jamban, sangat nikmat rasanya!
Namun kenikmatan tidakberlangsung lama. Saat aku memperoleh kenikmatan di jamban, pesawat mengalami turbulensi. Pesawat tergoncang-goncang dengan aku masih di dalam toilet. Aku panik, Pipis ku menyembur kemana-mana BAHAHAHAHAHAHA
Usai tragedy pipis nyembur kemana-mana akhirnya aku tiba di Jakarta dan langsung melanjutkan perjalanan ke Bandung, kota kembang, Kembangnya kembang desa cihuuuuy
Dalam kunjungan ke Bandung kali ini, aku ditemani oleh makhluk autis naas bernama Negev Ruben Panjaitan. Si Negev ini mempunyai catatan rekor ditolak lawan jenis lebih banyak daripada diterima (atau tidak pernah diterima?) Aku dan Negev juga mempunyai sejarah tersendiri.
Kita Flashback ke 2 tahun lalu ketika kami sedang mengikuti Festival Band. “Woy, lagu yang tadi belum bersih nih” protes si Drummer. “Udah bantai aja” Kata si Negev. “Kita ganti lagu Muse aje, Pada bias kan?” Aku memberi usul. Semua setuju kecuali Negev, Ia tidak hafal liriknya. Akhirnya setelah kesepakatan tercapai kami bersiap menaiki panggung, namun si Negev tidak keliatan. Kami mencari-cari dan akhirnya kami menemukannya sedang jongkok menghafal lirik sambil NANGIS. IYA NANGIS!
Sebenarnya Negev ini anaknya patuh sama mama(atau takut?) tapi sayangnya dunia percintaan tidak pernah mendukungnya, puncaknya terjadi di Bandung.
Semua bermula ketika kami janji ketemuan seusai mengikuti SNMPTN. Kebetulan kami berada pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari Mall tempat janjian. Sebenarnya aku juga tidak ingin berlama-lama di tempat ujian karena pengawasnya Gelis sehingga membuat aku tidak konsen (aku pria berkomitmen sekarang) Akhirnya setelah selesai, aku berjalan (iya JALAN, itung itung diet) ke lokasi janjian. Lokasi ujianku di SD MERDEKA depan hotel Panghegar, Jadi tinggal jalan luruuuuuuus hingga sampai ke BIP
Sesampainya disana aku menemukan tubuh si Negev di bawah jembatan penyebrangan bersampingan dengan gelandangan. Aku tidak menemukan perbedaan diantara keduanya. Eniwei setelah bertemu Negev, kami bertemu Ivan. Ivan ini mantan orang keren, tapi sekarang dia tambun. Tapi tambun-tambun begitu ia telah diterima di ITB. Membuat aku dan Negev saling berpelukan karena iri T.T . Dari si Ivan inilah kami tahu bahwa perempuan yang ditaksir Negev sedang berada dalam Mall yang sama. Lalu dengan autisnya si Negev menghayalkan kalo saat berjumpa dengan doi ternyata doi sedang berduaan dengan Pria Idaman Lain
Akhirnya setelah semua lengkap, kami putuskan untuk menonton Source Code. Setelah film selesai kami putuskan untuk keliling Mall. Dasar emang jelek nasibnya Negev, ternyata perkataannya menjadi kenyataan. Perempuan yang ditaksir si Negev sedang bersama lelaki lain di sebuah kafe. Malang nian nasibmu gep. Melihat hal tersebut mata Negev sudah berkaca-kaca. Dan aku pun berkata, “Jangan nangis dengan posisi jongkok seperti 2 tahun lalu ya gep”
Semua diawali sesampainya aku di Bandara. Ya, Bandara, Tempat yang sebenarnya cukup aku benci. Karena Bandara adalah tempat dimana seseorang ditinggalkan dan meninggalkan . Banyak yang beranggapan bahwa meninggalkan itu mudah (dulu aku juga seperti itu, ditinggal pergi sampe2 nangis Bombay di bandara terus diliatin penjaga toko dengan tatapan iri, karena aku tau dia juga ingin ikut menangis). Tapi ternyata sekarang aku sadar bahwa meninggalkan itu tidak semudah yang terlihat.
Oke, singkat cerita pesawat pun take off. Tidak ada hal yang menarik untuk dibicarakan kecuali saat aku menahan pipis. Sayangnya ini pesawat, jadi aku tidak bias seenaknya membuka jendela kabin dan pipis melaluinya. Kalau saja aku melakukannya pasti pipis masuk kembali ke pesawat karena ditiup angin sehingga masuk kembali dan menyembur ke penumpang lain dan untuk aku, pasti aku disunat oleh pramugari X(
Karena tidak berhasil membuka jendela kabin akhirnya aku putuskan untuk ke pipis di jamaban pesawat. Cukup kecil dan minimalis sekali jambannya. Tanpa banyak cas cis cus langsung aku semburkan pipis ke dalam jamban, sangat nikmat rasanya!
Namun kenikmatan tidakberlangsung lama. Saat aku memperoleh kenikmatan di jamban, pesawat mengalami turbulensi. Pesawat tergoncang-goncang dengan aku masih di dalam toilet. Aku panik, Pipis ku menyembur kemana-mana BAHAHAHAHAHAHA
Usai tragedy pipis nyembur kemana-mana akhirnya aku tiba di Jakarta dan langsung melanjutkan perjalanan ke Bandung, kota kembang, Kembangnya kembang desa cihuuuuy
Dalam kunjungan ke Bandung kali ini, aku ditemani oleh makhluk autis naas bernama Negev Ruben Panjaitan. Si Negev ini mempunyai catatan rekor ditolak lawan jenis lebih banyak daripada diterima (atau tidak pernah diterima?) Aku dan Negev juga mempunyai sejarah tersendiri.
Kita Flashback ke 2 tahun lalu ketika kami sedang mengikuti Festival Band. “Woy, lagu yang tadi belum bersih nih” protes si Drummer. “Udah bantai aja” Kata si Negev. “Kita ganti lagu Muse aje, Pada bias kan?” Aku memberi usul. Semua setuju kecuali Negev, Ia tidak hafal liriknya. Akhirnya setelah kesepakatan tercapai kami bersiap menaiki panggung, namun si Negev tidak keliatan. Kami mencari-cari dan akhirnya kami menemukannya sedang jongkok menghafal lirik sambil NANGIS. IYA NANGIS!
Sebenarnya Negev ini anaknya patuh sama mama(atau takut?) tapi sayangnya dunia percintaan tidak pernah mendukungnya, puncaknya terjadi di Bandung.
Semua bermula ketika kami janji ketemuan seusai mengikuti SNMPTN. Kebetulan kami berada pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari Mall tempat janjian. Sebenarnya aku juga tidak ingin berlama-lama di tempat ujian karena pengawasnya Gelis sehingga membuat aku tidak konsen (aku pria berkomitmen sekarang) Akhirnya setelah selesai, aku berjalan (iya JALAN, itung itung diet) ke lokasi janjian. Lokasi ujianku di SD MERDEKA depan hotel Panghegar, Jadi tinggal jalan luruuuuuuus hingga sampai ke BIP
Sesampainya disana aku menemukan tubuh si Negev di bawah jembatan penyebrangan bersampingan dengan gelandangan. Aku tidak menemukan perbedaan diantara keduanya. Eniwei setelah bertemu Negev, kami bertemu Ivan. Ivan ini mantan orang keren, tapi sekarang dia tambun. Tapi tambun-tambun begitu ia telah diterima di ITB. Membuat aku dan Negev saling berpelukan karena iri T.T . Dari si Ivan inilah kami tahu bahwa perempuan yang ditaksir Negev sedang berada dalam Mall yang sama. Lalu dengan autisnya si Negev menghayalkan kalo saat berjumpa dengan doi ternyata doi sedang berduaan dengan Pria Idaman Lain
Akhirnya setelah semua lengkap, kami putuskan untuk menonton Source Code. Setelah film selesai kami putuskan untuk keliling Mall. Dasar emang jelek nasibnya Negev, ternyata perkataannya menjadi kenyataan. Perempuan yang ditaksir si Negev sedang bersama lelaki lain di sebuah kafe. Malang nian nasibmu gep. Melihat hal tersebut mata Negev sudah berkaca-kaca. Dan aku pun berkata, “Jangan nangis dengan posisi jongkok seperti 2 tahun lalu ya gep”
Senin, 13 Juni 2011
Toilet Jongkok
Yap! Setelah sekian lama tidak muncul akhirnya saya nongol kembali. Banyak alasan kenapa saya tidak muncul-muncul. Salah satunya ialah saya harus menghadapi berbagai ujian yang sering membuat saya mual. ya, mual. Pernah pada suatu ujian saya mual dan ingin muntah, namun ketika muntah saya sudah tertampung di mulut saya menelannya kembali karena tidak ingin LJK saya rusak.
Dan ada beberapa pertanyaan mengapa sekarang alamat blog ini menjadi Toilet Jongkok. adalah karena ketertarikan saya pada filosofi "Toilet Jongkok".
"Toilet Jongkok tak lebih dari sebuah penutup lubang tempat kita membuang sisa metabolisme berupa feses yang didesain sedemikian rupa sehingga sang pengguna akan merasa nyaman. Nah, berikut adalah kelebihan sang toilet jongkok, walaupun banyak yang meremehkan doi namun doi dengan setianya menganga menerima feses. beliau tidak pernah protes walaupun seteleh kegiatan "pembuangan" ia tidak diperlakukan dengan layak seperti membersihkannya. Doi selalu tegar demi kenyaman seluruh umat yang menggunakan jasa doi walaupun kadang doi tidak mampu lagi untuk menampung doi tetap tabah meski itu adalah ulah yang didasarkan ego para umat yang tidak bertanggung jawab"
Itulah alasan kenapa saya memilih toilet jongkok. Kenapa tidak Toilet Duduk?
Helloooo, Itu toilet kesannya seperti mencium bokong orang. Saya tidak mau disamakan seperti sesuatu yang suka mencium bokong orang
SELESAI.
Dan ada beberapa pertanyaan mengapa sekarang alamat blog ini menjadi Toilet Jongkok. adalah karena ketertarikan saya pada filosofi "Toilet Jongkok".
"Toilet Jongkok tak lebih dari sebuah penutup lubang tempat kita membuang sisa metabolisme berupa feses yang didesain sedemikian rupa sehingga sang pengguna akan merasa nyaman. Nah, berikut adalah kelebihan sang toilet jongkok, walaupun banyak yang meremehkan doi namun doi dengan setianya menganga menerima feses. beliau tidak pernah protes walaupun seteleh kegiatan "pembuangan" ia tidak diperlakukan dengan layak seperti membersihkannya. Doi selalu tegar demi kenyaman seluruh umat yang menggunakan jasa doi walaupun kadang doi tidak mampu lagi untuk menampung doi tetap tabah meski itu adalah ulah yang didasarkan ego para umat yang tidak bertanggung jawab"
Itulah alasan kenapa saya memilih toilet jongkok. Kenapa tidak Toilet Duduk?
Helloooo, Itu toilet kesannya seperti mencium bokong orang. Saya tidak mau disamakan seperti sesuatu yang suka mencium bokong orang
SELESAI.
Langganan:
Komentar (Atom)